IKAN TAGIH, BLASTERAN LELE-PATIN?
Ceritanya sih bukan blasteran.. cuma mirip-mirip aja antara lele
dan patin haha.
Tau kah kamu ikan tagih?Mungkin pernah ada yang tau tentang ikan
ini kalau aku kenalkan dia dalam beberapa bahasa ya.
Dalam bahasa betawi ikan ini dipanggil ikan Bawon; Senggal atau
Singgah dalam bahasan Sunda; Tagih atau Tageh dalam bahasa Jawa; Niken, Siken,
Tiken atau Tiken Bato oleh masyarakat Kalimantan Tengah; Baung dalam bahasa
Indonesia dan lain-lain.
Ikan ini mungkin tidak endemik di Bandung, Jawa Barat, tempat
besarku dan tapi tersebar banyak di daerah asia tenggara (tepatnya Paparan
Sunda)
Ikan tagih memiliki nama latin Bagrus nemurus dan masih termasuk dalam marga Hemibagrus. Ada 2 sinonim dari spesies ini yaitu Hemibagrus
nemurus dan Mystus
nemurus tapi, ikannya
sama kok. Kaya gimana sih bentukkannya? Saya sebut ini campuran Patin dan Lele
. Hehe. Tapi memang ikan ini masih kerabat dengan ikan Lele.
Makanannya sama dengan ikan lainnya yaitu memiliki sifat
omnivore (pemakan segala). Secara umum ikan tagih terdistribusi di beberapa
daerah atau negara di Asia yaitu: Mekong, Chao Phraya, Xe Bangfai basins, Malay
Peninsula, Sumatera, Jawa dan Borneo. Ikan ini merupakan ikan perairan umum
yang mempunyai nilai ekonomis penting, yang banyak dijumpai di daerah perairan
Sumatera, Jawa dan Kalimantan. (Sumber Jurnal)
Di Jawa barat, ikan ini dapat ditemukan di Sungai terpanjang di
Jawa barat, Sungai Citarum. Tepatnya, ikan ini ditemukan di bagian tengah
sungai (Perairan Waduk Jatiluhur dan Citara) dan hilir sungai (Bagian hilir di
daerah Kerawang, Poncol-Rengeasdengklok). Selain ikan tagih, masih
terdapat banyak ikan yang ada di Sungai Citarum (tahun 2011), bisa dilihat di
tabel berikut, ikan Tagih atau ikan baung terdapat di nomor 27.
(SUMBER)
Kandungan protein pada ikan ini cukup tinggi namun rendah lemak.
Rasanya enak, gurih dan lezat melebihi rasa daging ikan patin, ikan lele atau
ikan jambal air tawar. Sebenarnya ikan ini mampu bersaing dengan ikan-ikan
ekonomis lainnya. Namun karena sulit didapat diluar daerah aslinya menjadikan
tagih belum sepopuler ikan konsumsi jenis lainnya.
Daging dari ikan tagih bisa diolah menjadi bakso, nugget ataupun abon karena teksturnya hamper sama seperti ikan Patin. Dijawa barat, ikan tagih banyak ditemukan di Rumah makan Rajamandalah, keramba jaring apung cirata cianjur dari hasil tangkap masyarakat sekitar, dll. (SUMBER)
Daging dari ikan tagih bisa diolah menjadi bakso, nugget ataupun abon karena teksturnya hamper sama seperti ikan Patin. Dijawa barat, ikan tagih banyak ditemukan di Rumah makan Rajamandalah, keramba jaring apung cirata cianjur dari hasil tangkap masyarakat sekitar, dll. (SUMBER)
Widiiihhh ueeenyakk…
Sebelumnya produksi ikan tagih mengandalkan hasil tangkapan di
alam. Selain jumlah dan ukurannya tidak menentu, terjadi penurunan kemampuan
alam untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang semakin meningkat. Beberapa lembaga
penenlitian perikanan dan perguruan tinggi negri berusaha memijahkan ikan tagih
ini, karena merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi di Indonesia.
Pada tahun 1998, BBPBAT Sukabumi berhasil melakukan pemijahan buatan ikan
tagih.
Sayangnya ikan ini sudah mulai langka ditemukan di Citarum.
Banyak hal yang mempengaruhi kelangkaan ini termasuk karena kualiatas airnya
yang mulai memburuk. Walaupun memang tidak semua bagian dari Citarum
kualiatasnya memburuk. Perubahan keadaan lingkungan suatu daerah akan sangat
berpengaruh terhadap organisme yang hidup di sana. Bila karena sesuatu dan lain
hal, keadaan lingkungan suatu daerah berubah menjadi ekstrim bagi kehidupan
suatu spesies yang hidup di sana, maka organisme tersebut terpaksa bermigrasi
ke daerah lain atau mati.
Dalam data IUCN Red List, ikan ini termasuk tipe
Least Concern atau tidak begitu diperhatikan. Ini tandanya belum banyak
penelitian seputar ikan ini. Maka dari itu, survey yang komprehensif pada
ikan tawar di perairan Jawa masih harus terus diselidiki kebenaran status
biodiversitasnya.
Sayang sekali ya jika ikan khas ini mati bukan karena alami
faktor alam tapi juga disebabkan oleh aktifitas manusia sendiri. Jadi, kita
memang butuh mereka, namun kita juga harus menghormati mereka untuk tetap ada
di sini.
Baiklah, sekian blogku kali ini ya teman-teman.. semoga dapat
menambah pengetahuanmu. Terimakasih :D
thank you for all the information you provide us
BalasHapusUmpan Ikan Tawes Kali Malang