Reuni SMA: Pilihan dan Kenangan

Seiring waktu berjalan menuju usia 30, kenangan bersama tiga sahabatku selama SMA sering kali menjadi bahan obrolan kami. Meski memiliki sudut pandang yang berbeda mengenai masa-masa di SMA, setiap cerita selalu menarik untuk dikenang.

Suatu hari, salah satu temanku membawa pertanyaan, "Jika nanti ada reunian SMA besar-besaran, kira-kira kalian akan datang gak?" Segera aku menjawab, "Enggak."

Salah satu teman dengan entusiasme berkata, "Aku pasti datang. Menarik rasanya bertemu kembali dengan teman-teman lama dan melihat perkembangan mereka."

Teman lainnya menyatakan, "Aku tidak ingin pergi hanya untuk berbandingan pencapaian."

Dan teman ketiga menyampaikan pendapatnya, "Aku juga akan datang. Kenapa tidak? Itu bisa jadi kesempatan menyenangkan."

Aku lalu menjelaskan alasan pilihanku. "Kalian tahu, selama SMA aku punya banyak kesibukan dan hampir semua waktuku habis untuk itu. Saat mendengar kalian bercerita, kalian memiliki banyak kenangan indah. Sedangkan aku, mungkin karena terlalu fokus pada kegiatan lain, jadi banyak momen SMA yang kulewatkan. Kalau aku datang ke reunian, aku bingung mau ngobrolin apa."

Salah satu temanku, mencoba menggali lebih dalam, "Jadi, kamu lebih fokus pada aktivitas lain selama SMA ya?"

Aku mengangguk, "Benar sekali."

Kesimpulan:

Setiap orang memiliki cara sendiri dalam mengenang masa lalunya, termasuk masa di SMA. Ada yang mengingatnya sebagai masa penuh kenangan manis, ada juga yang merasa bahwa mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal lain. Yang terpenting adalah menghargai setiap pengalaman dan memori yang kita miliki. Kita semua punya cerita untuk diceritakan, dan setiap cerita memiliki nilai tersendiri. Pilihan seseorang untuk hadir atau tidak dalam sebuah acara, seperti reunian, adalah hak mereka sendiri, dan alasan di balik pilihan itu harus dihargai dan dimengerti.