Jumat, 04 Desember 2015

Air! Air! Sumber air su’ ada…

Air sangat penting bagi kehidupan makhluk di bumi karena sebagian besar dari sel-sel makhluk hidup terdiri dari cairan. Dalam hal ini, yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan air adalah tanah dan akan berimbas pada tumbuhan-tumbuhan. Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air yang jatuh ke tanah seefisien mungkin dan pengaturan waktu aliran yang tepat sehingga tidak terjadi banjir yang merusak pada musim hujan dan terdapat cukup air pada musim kemarau.
Makin meluasnya lahan kritis dan penyebarannya merubah fungsi hidrologi daerah aliran sungai, sehingga perlu dilakukan konservasi ini untuk mencegah hilangnya volume besar air melalui aliran permukaan. Konservasi yang paling sederhana dapat dilakukan oleh kita yaitu penggunaan air hujan dengan seefisien mungkin. Pendekatan yang sederhana untuk mengefisienkan penggunaan air  dapat dengan pemilihan tanaman yang sesuai pada lahan tersebut atau dengan konservasi air menggunakan mulsa, atau gulud.
Teknik konservasi air dapat dengan mengurangi penguapan air permukaan sebanyak-banyaknya di daerah-daerah cekungan atau lembah, sehingga air yang tersimpan dapat digunakan sebagai sumber air pada musim kemarau maupun dalam waktu yang lebih pendek. Pada pegunungan juga dapat dilakukan konservasi air.  Konservasi air pada pegunungan atau daerah kering sudah sering dapat dijumpai di lingkungan sekitar, contohnya penggunaan embung sebagai tempat penyimpanan air. Selain dapat menyimpan air, embung dapat digunakan sebagai tempat pemeliharaan ikan dan tempat pemancingan.
Konservasi air yang saya nilai sangat penting ini akan saya lakukan dengan menyimpan sediaan air permukaan menggunakan embung. Embung merupakan banguan yang sengaja dibangaun dan berfungsi selain sebagai pemanen aliran permukaan dan air hujan, juga sebagi tempat resapan yang akan mempertinggi kandungan air tanah. Embung dapat menjadi alternatif penyimpanan air hujan untuk persediaan selama musim kering. Saya berencana akan membangun embung di tempat yang kekeringan misalnya pada lahan sisa kebakaran. Hutan yang baru saja dilanda kebakaran akan berkurang kemampuannya dalam menyimpan air permukaan sehingga dapat saja terjadi longsor, terutama pada tanah yang memiliki kemiringan permukaan yang tinggi.

Pembangunan embung pada daerah sisa kebakaran diharapkan dapat menyimpan sediaan air pada lahan tersebut sehingga pada musim kemarau tanaman juga dapat kesempatan untuk tumbuh. Embung akan dibangun pada lahan dengan kemiringan 5-30% agar limpasan air permukaan cepat mengisi embung dan sebaliknya air dari embung dapat dengan mudah disalurkan ke lahan kering sisa kebakaran secara gravitasi. Tanah bertekstur liat dan lempung sangat cocok untuk pembuatan embung. Namun jika kondisi tanah tidak mendukung pembangunan embung, maka perlu dilapisi dengan terpal besar untuk mencegah air dapat hilang melalui perkolasi.
Embung yang akan dibangun pada lahan yang tanahnya cocok (liat atau lempung), maka tidak diperlukan terpal, sehingga dapat mengurangi biaya pembangunan embung. Namun pada lahan yang memelukan bantuan terpal untuk pembangunan embung, maka biaya akan lebih tinggi. Rencana pembangunan embung ini juga masih dalam rencana kasar karena saya belum mengetahui tektur tanah dari lahan yang akan dibangun embung. Embung ini sendiri rencananya akan dibuat seluas 20m x 20m x 4m. Pada lahan yang membutuhkan terpal, kira-kira membutuhkan dana kasar sekitar Rp 30 juta/8hari dan beberapa bahan termasuk terpal Rp 8 juta/900m2. Sedangkan pada lahan dengan tanah liat hanya butuh biaya jasa penggerukan dengan alat berat sekitar Rp30juta/8hari dan beberapa bahan tidak termasuk terpal adalah Rp 2,6juta/900m2.

Dana yang besar ini, mengharuskan saya untuk mendapatkan sponsor atau bahkan hibah dari pemerintah. Maka diperlukan pembuatan proposal pengajuan hibah pada pemerintah. Selain bantuan dari hibah, saya juga akan mengajak penduduk sekitar atau relawan dengan bentuk sosialisasi untuk bergotong royong membangun embung ini. Setelah pembangunan embung berjalan dengan baik, masyarakat dapat memanfaatkan air yang tertampung sebagai sumber air untuk tanaman hutan sisa kebakaran atau perkebunan pada lahan tersebut. Selain itu, relawan-relawan yang mengadakan aksi penghijauan sangat diapresiasikan dalam mengembalikan ekosistem lahan sisa kebakaran ini.
Pembangunan embung ini hanya dapat menyimpan dan mengairi lahan sisa kebakaran dalam radius tertentu. Sehingga, jika kebakaran terjadi sangat luas maka akan diusahakan pembangunan embung pada titik yang lain untuk mendukung konservasi air ini. Adapun kelebihan dari embung ini diantaranya:
  1. Dapat menyimpan air berlimpah pada musim hujan sehingga aliran permukaan, erosi dan bahaya banjir di daerah hilir dapat dikurangi serta dapat dimanfaatkan di musim kering
  2. Dapat menunjang pengembangan usaha tani di lahan kering khususnya subsektor tanaman pangan, perikanan dan peternakan
  3. Menampung tanah tererosi, sehingga memperkecil sedimentasi ke sungai
Sementara kekurangannya adalah:
  1. Perlu tambahan biaya dan tenaga untuk pemeliharaan, karena daya tampung embung berkurang akibat adanya sedimen yang ikut tertampung
  2. Jika dilapisi plastik tentunya akan membutuhkan tambahan biaya.


Artikel ini disalin dari Blog Kampusku




Jumat, 27 November 2015

Gen manusia dan ayam dulu pernah sama??

Masa sih? Kan ayam beda sama manusia. Ayam kan unggas, sementara manusia adalah primata. Bukannya sama dengan monyet? Eitss tunggu dulu. Saya percaya, makhluk hidup dulu memiliki asal yang sama. Namun terjadi sediit perubahan-perubahan lalu akhirnya kita dan ayam benar-benar berbeda. Saya baca-baca dari jurnal tentang Galus genome project (kebetulan ini juga memang salah satu tugas matakuliah di fakultas saya). Buat saya ini sangat menarik tentang apa yang sama dari kita dan makhluk hidup lain sehingga dapat menjadi sebuah individu yang sangat berbeda. Oke. Boleh kan kita mulai serius? Cap cuss..

Genome project? Apa itu?
hampir sama dengan pengertian Human genome projectGenome project adalah salah satu usaha dari para ilmuan untuk meneliti tentang semua keanekaragaman genetik dari suatu individu. Sementara itu, saya ditugaskan untuk mencari sebuah genome project yang dilakukan pada ayam atau bahasa latinnya Gallus sp. (ayam asli = Gallus gallus, ayam ternak = Gallus gallus domesticus, ayam tetangga = Gallus neighborus, ayam kampus? = Gallus academicus) eaaaa ngasal aja nih..


Nah, satu abad yang lalu, seorang peneliti yaitu bapak Herman Muller menganggap bahwa kromosom seks yang kita kenal jadi kromosom X dan Y (pada manusia) serta W dan Z (pada ayam) adalah hasil evolusi dari kromosom autosom (kromosom yang tidak menyandi seks). Lalu, pak Ohno, menduga bahwa kromosom X dari mamalia berorthologous dengan kromosom Z dari burung. Ternyata  setelah diteliti, kromosom Z dari ayam ini tidak berorthologous dengan kromosom seks pada manusia, namun dengan kromosom ke 5, 8, 9 dan 18 dari kromosom manusia (ingat kan, manusia punya 46 kromosom?). penelitian sebelumnya setuju dengan hasil ini, tapi kan yang diteliti dari kromosom Z itu baru sepertiganya sehingga masih ada kemungkinan lain bertambahkany kesamaan kromosom manusia dnegan kromosom ayam.
Penemuan baru-baru ini menjelaskan kalau platypus yang mempunyai kromosom X mengandung gen berorthologous dengan kromosom Z  pada ayam. Hewan unik ini menjadi jembatan perbandingan dari kedua kromosom ini sehingga mungkin saja ayam dan manusia itu berasal dari individu yang sama namun karena terjadi evolusi, jadi deh begini.


Ahh repot… mari kita lihat Summary aja deh

Satu bagian kromosom seks pada ayam memiliki kesamaan dengan kromosom manusia. Dapat dilihat dari contohnya hewan unik Platypus, dia adalah hewan yang bertelur namun juga menyusui. Sehingga mungkin saja kita manusia punya kekerabatan dengan satu makhluk ciptaan Tuhan yang enak kalo di goreng ini. Hehehe

makhluk ciptaan Tuhan memang luar biasa ya :)


Sepenuhnya bersumber dari jurnal http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2943333/




Rabu, 14 Oktober 2015

Anting Pasangan??

Curhat.

Dulu saat masih sendiri, aku jarang banget pakai aksesoris. Orang itu datang bilang "Coba pakai aksesoris. Anting misalnya". Ya, karena pengen menyenangkan hatinya, aku langsung minta uang ke orang tua. "Bu, aku pengen beli anting. Minta uangnya aja nanti aku pilih sendiri". Namanya juga anak muda lagi kesemsem, ga sabar rasanya punya anting jadi belum dikasih uang pun aku beli sendiri langsung. 

Akhirnya aku beli sendiri, walaupun cuma silver tapi aku suka. Anting Salib Yesus tapi disusun dari 7 mata. Aku beli di Mall di Jogja barengan sama temen kuliah. Bentuknya anting tusuk mungil, imut dan murah hehe. Tiap hari aku pakai tanpa peduli mandi pun tetap kupakai. Orang itu juga suka aku pakai anting ini :). Sampai saatnya antingku sebelah harus jatuh dan hilang. Sedih rasanya, jadi sebelahnya kusimpan. Berhari-hari lagi aku ga pakai antingnya. Mengadu lah aku ke orang itu, terus? Dia ajak ke Mall dan ganti yang baru. 

Yes punya anting yang sama tapi pasangan.. Khusus yang ini, dibelikan sama orang itu.
Ya biasa lah.. aku kesenangan pake anting itu. Tiba-tiba antingnya hilang lagi sebelah. Untung aja yang sebelah dulu masih ada, jadi aku pakai lagi. Ya, jadi anting itu bukan jodoh sebenarnya tapi disatukan. Gimana sih rasanya? ya rasanya aku jadi makin yakin sama itu orang. Kok bisa? ya dari anting itu. Disatukan. :)

Sampai saat yang terburuk, ternyata orang itu hanya main-main. Ga tahan lagi dengan aku yang asli. Retak, remuk lah hati. Anting? Dia patah. Aku ga bohong, dia benar-benar patah. Saking sayangnya sama anting itu, aku lem lagi. Apa saja lah diusahakan yang penting masih bisa dipakai. 

Yes, kembali kebentuk semula walau ga sempurna. Hatiku juga, sudah kebentuk seperti semula tapi ga sempurna. Setelah itu apa lagi? ternyata dia dekat dan sepertinya memang itu rencananya. Anting patah lagi sudah. Dan aku ga mau perbaikinya lagi . Kira-kira dari Agustus tahun ini sampai hari ini 14 Oktober, aku ga pakai anting lagi. Saatnya ganti anting. Ganti semua GANTI !!

Sabtu, 12 September 2015

Cara Mengetahui Status Hewan Terancam Punah

Hai, kamu yang peduli sama lingkunganmu!
Jujur saya bangga pada orang yang baca artikel ini, tandanya peduli dengan lingkungan dan ekosistem kan? Iya, makanya saya bangga. hehe
Disini saya akan mengarahkan teman-teman yang pengen tau banget hewan-hewan atau tumbuhan-tumbuhan yang memang butuh bahkan harus dikonservasi untuk menjaga keanekaragaman flora fauna. Situsnya bernama Redlist IUCN. Situs ini sangat komplit, flora dan fauna yang masuk ke beberapa kategori redlist ada di sini. Coba di Klik situsnya ya.


Nah, di sana ada banyak menu, bisa dicoba-coba untuk menunya. Kalau mau tau sejarahnya, bisa di klik About.
Ada beberapa status dalam redlist  yaitu:
1. Least concern              : Paling tidak mengkhawatirkan; 
2. Near threated               : Hampir terancam; 
3. Vulnerable                   : Rentan
4. Endangered                  : Terancam punah
5. Critically Endangered : Sangat terancam punah
6. Extinct in the wild       : Punah di alam liar (hanya ada di tempat konservasi atau kebun binatang)
7. Extinct                         : Punah (hikss T,T)
Pilih salah satu status yang kamu ingin tau dan langsung muncul semua spesies didunia yang berada dalam status tersebut. Bisa juga masukkan nama spesies yang kamu ingin statusnya di search bar bagian atas. Kamu bisa ketik nama ilmiahnya atau nama dalam bahasa inggrisnya lalu tekan Go.
Atau mau yang langsung spesifik? 
1. klik Other Search Option, setelah itu di bagian kiri, bisa dipilih kriterianya berdasarkan taksonomi, lokasi, habitat, faktor kepunahan, dll. (Dalam hal ini kita coba lihat yang di Indonesia)
2. Pilih Land... kalau kamu mau yang di darat (termasuk ikan air tawar), atau bisa pilih Marine... untuk tau hewan redlist di Laut (lokasi berdasarkan samudra). Nah, kita mau coba yang di Indonesia nih lalu klik bagian plus (+) di bagian kiri teks Land atau Marine. 
3. Muncul beberapa list lagi seperti di bawah. Klik plus (+) lagi di bagian kiri South & Southeast Asia (Asia Tenggara) 
lalu akan muncul seperti ini:
4. Centang di bagian kiri teks Indonesia
5. Tekan tanda panah ke kanan untuk memasukkan kriteria Indonesia Search Criteria. (Di gambar ini menunjukkan kriteria pencarian Native atau asli diketahui, lokasi Land atau darat, kategori redlist Vulnerable atau rentan, dan tahun). Pencarian akan lebih nyaman kalau kamu bersihkan dulu kriteria pencariannya di Clear all criteria bagian kiri atas. Jangan lupa kalau kamu mau masukkan beberapa kriteria lagi, bisa kamu pilih di jajaran sebelah kiri ada pencarian menurut habitat, menurut faktor kepunahan, dll.
6. Klik Run search, lalu akan muncul banyak flora fauna yang termasuk redlist search criteria-mu.

Masih ada tuh Explore refine your search bellow di bagian kiri kalau kamu mau tambahkan kriteria pencarian lagi.

Sudah cukup kan? boleh banget kalau mau kepo-kepoin situs yang bagus itu untuk lebih buat kita mencintai bumi. Sekian, makasih, salam lestari :)

Minggu, 06 September 2015

Mantan yang terlupakan, it's YOU!

Haloow hai haii..
Udah lama ga ngeblog, maaf ya memang lagi ga ada inspirasi nih buat ngeblog. Tapi untuk hari ini, ada kok tips buat kamu yang lagi nunggu Jodoh di tangan Tuhan mu (JOHAN)  *eh, dan lagi berjuang untuk melupakan mantanmu..
Curcol dulu aja ya.. Kemarin, saya pacaran nih sama yang lebih tua dari saya 7 tahun (saat ini saya 20 thn dan masih kuliah semester 5). Nah, si Mas-mas yang jadi pacar saya kemarin itu rumahnya lumayan dekat sih beda 1,5 km an dari rumah dan kebetulan juga satu gereja sama saya. Lihat umurnya? +7 tahun dari saya, jadi dia 27 tahun dan sudah benar-benar siap menikah. Saya? ah apalah apalah, umur masih segini, lulus aja belum, kerjaan juga belum punya. Yaa dan akhirnya Tuhan berkehendak untuk memisahkan kita. Kami putus waktu saya lagi diluar pulau, jadi saya ga bisa apa-apa aja cuma nangis :') oke fine saya kuat kok !!
Awalnya memang susah, tapi setelah beberapa hari juga terbiasa. TAPII, ternyata sekarang dia udah deket sama mbak-mbak tinggi, cantik, udah kerja jadi guru (idaman mas aja deh). Ga tau deh udah jadian apa belum :') yaah rasanya gimana yak jadi galau lagi deh.. tapi gimana pun juga hidup harus tetep maju kan yaa.. jadi saya menjalani beberapa ritual penting untuk MELUPAKAN !! yesss
HAYOOO cek this out!

SATU !! Memori
Aku buang semua tuh yang dikasih sama mas (tapi jam tangan dan hair dryer gak ya, mahal). Yang aku buang ada foto (dibakar), ucapan selamat ultah (dibuang di kampus haha), baju (berhubung udah lecek sih), foto-foto di Medsos dll... Jangan ragu untuk membuangnya ya, itu kan proses awal untuk melupakan. Tapi khusus untuk barang mahal kalau kamu ga mau pakai lagi tapi masih berfungsi ya apa salahnya kalau kamu sumbangkan pada teman-teman kita yang lebih memerlukannya?

DUA !! Tempat kenangan
Tempat-tempat yang pernah dikunjungi dan punya kenangan, sebaiknya dikunjungi lagi pas kamu udah punya cowok lagi. Biar kenangannya digantiin sama yang sekarang gitu. Atau yang lebih efektif adalah ke tempat itu dengan kerabat, teman, saudara, keluarga.. ahh itu lebih baik memang. :)

TIGA !! Kerabat
Untuk kamu yang terlalu tergila-gila dengan dia, pasti meluangkan banyak waktumu untuk dia. Tapi sadar ga sih kalau waktu untuk keluargamu juga tersita? nah kesempatan nih untuk dekat dengan keluarga dan teman-teman lagi. Itung-itung untuk melupakan kita dari kesedihan. Mereka, teman-teman dan kelaurgamu pasti dukung kamu kok.. bahkan mereka bisa aja bantu kamu cari yang baru hehe.

EMPAT !! Stalking
Aduh jangan staking-stalking lagi dong. Nanti kamu makin sakit. Merelakan memang susah, tapi kamu juga harus menghormati dirimu sendiri. Berhenti ngompor-ngomporin diri sendiri pake liat-liat IG dia n cewek barunya !!

LIMA !!
Menangis karena kesedihan memang perlu karena itu juga obat untuk ketenangan hatimu. Nah, nangis juga harus di kontrol dan jangan berlarut-larut. Ada nih tips gilaku untuk nahan nangis... maskeran. hahaha.. Ga nyambung banget kan nangis sama maskeran. Aku sih gitu, biar pas mau nangis malah sayang untuk ancurin maskerku. ahahah

Sekian ya teman-temanku, aku harap kalian yang sama kondisinya kaya aku bisa melupakan dirinya. EITTSS... lupa satu pesan. Semua yang terjadi pada dirimu adalah pendukung keberhasilanmu, jadi pelajari kesalahanmu, perbaiki dan tunjukan pada dunia kalau kamu itu berharga.

BYEEE Titanium Girls.. FIGHTING !!!

Tahap Pertama untuk Konservasi Gajah

Gajah, khususnya Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) kini berada dalam status terancam punah (Critically Endangered) dan masuk dalam satwa dilindungi menurut Undang-undang  No 5 Tahun 1990Estimasi populasi tahun 2007 adalah antara 2400-2800 individu, namun kini diperkirakan jumlah individu merosot karena pembunuhan yang terus terjadi. Salah satu dari 9 kantong populasi Gajah Sumatera  adalah di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau.
Gajah Sumatera
Gajah Sumatera

Sumber: alamendah.org
Lalu apa yang bisa kita lakukan??? Bagimu, Biologis yang peduli akan ekologi, konservasi dan keseimbangan alam, yuk baca.
Informasi tentang jumlah individu dan kondisi genetik populasi adalah hal yang perlu diketahui sebelum memulai konservasi. Ada salah satu pendekatan untuk mengetahui kondisi genetic populasi  dan sudah banyak dipergunakan untuk analisis studi populasi genetik dan aliran gen dalam populasi hewan yaitu marka molekuler. Penggunaan marka molekuler telah menjadi tren sejak ditemukannya berbagai metode pendekatan berbasis DNA sebagai penyandi kehidupan. Mikrosatelit dapat dipergunakan untuk analisis tersebut. Mikrosatelit atau juga dikenal Short Tandem Repeats (STRs) atau Variable Number of Tandem Repeats (VNTR) merupakan untaian basa nukleotida 1-6 pasang basa yang berulang dan tersebar di dalam genom, baik genom inti (SSRs) maupun genom organel.  Sebagai misal, motif GAG atau AT akan berulang-ulang 10 sampai 20 kali tanpa interupsi (misalnya GAGGAGGAGGAGGAGGAGGAGGAGGAGGAG atau ATATATATATATATATATAT). Kamu bisa lebih mengetahui mikrosatelit itu apa, di sini ya
Data genetic dari penelitian menggunakan mikrosatelit dapat mengetahui jumlah individu, variasi genetic, dan mekanisme evolusi dalam populasi tersebut. Sumber identifikasi DNA Gajah ini menggunakan sampel feses. Siapa yang tahu kalau feses bisa dimanfaatkan sumber identifikasi DNA? DNA terekstraksi ke rambut, feses, urin, kulit ular dan lain-lain, sehingga dapat menjadi sumber identifikasi DNA pada Gajah Sumatera yang pemalu ini.
Adapun mekanisme kerja dari marka molekuler mikrosatelit ini adalah sebagai berikut:
  1. Melakukan ekstraksi DNA
  2. Melakukan pemotongan DNA genom dan ligase adaptor.
  3. Melakukan hibridisasi filter
  4. Meligasi ke vector dan transformasi
  5. Melakukan skrining biru-putih dan koloni berfragmen mikrosatelit.
  6. Mengisolasi plasmid dan proses sequen
  7. Mengkarakterisasi primer
  8. Menganalisis lokus mikrosatelit
Penelitian menggunakan 108 sampel  feses yang diperoleh pada survey bulan Juni sampai November 2012. 108 sampel tersebut berhasil dianalisis menggunakan 13 penanda mikrosatelit dan menunjukan terdapat 73 individu Gajah Sumatera. Sampel-sampel tersebut sebagian besar berada di luar kawasan Ttaman Nasional Tesso Nilo bagian selatan. Hal ini mengindikasikan bahwa populasi gajah sumatera di Taman Nasional Tesso Nilo cenderung memilih daerah yang lebih terbuka berupa kawasan Hutan Tanaman Industri akasia setelah terjadi perubahan tutupan lahan. Sementara itu, nilai heterozigositas yang teramati dari 13 lokus mikrosatelit mencapai 0.507 dengan nilai heterozigositas harapan 0.490 yang menunjukkan tidak adanya tekanan seleksi pada populasi gajah sumatera di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau.
Keanekaragaman hewani yang dimiliki Indonesia kian menurun. Dari penelitian  ini, diharapkan menjadi pendorong perkembangan molekuler dalam bidang ekologi dan konservasi.

ini kopi banget dari blog akademikku haha. boleh ditengok http://blogs.uajy.ac.id/ranti/2015/09/01/mikrosatelit-demi-kamu-gajah/

DAFTAR PUSTAKA
Gardipee, F. M. 2003. Development of fecal DNA sampling methods to assess genetic population structure of greater Yellowstone bison. Theses-Wildlife biology The University of Montana.
Matra, D., Nurmansyah. 2015. Aplikasi Marka Molekuler Mikrosatelit Bagi Perlindungan dan Manajemen Keanekaragaman Hayati di Indonesia.  ITB. Bogor
Syahri, B., Haris Gunawan, Herawati S. 2015. Analisis Mikrosatelit Pada Sampel Feses Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Di Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. JOM FMIPA. 2(1):42-49.